
Bali Utara merupakan surga tersembunyi yang menawarkan pesona alam dan budaya yang autentik, sehingga menjadikannya destinasi wisata yang sangat direkomendasikan bagi mereka yang menyukai petualangan dan ketenangan. Berbeda dengan hiruk pikuk kawasan Bali Selatan, Bali Utara menawarkan keindahan yang lebih tenang dengan pantai berpasir hitam, air terjun yang memukau, dan kehidupan bawah laut yang menakjubkan. Dengan perpaduan alam tropis, adat istiadat yang masih lestari, dan keramahan penduduk setempat, Bali Utara merupakan destinasi yang tepat untuk melepaskan diri dari rutinitas dan menikmati keindahan alam.
Untuk membantu Anda merencanakan petualangan Anda, berikut adalah 7 objek wisata yang direkomendasikan di Bali Utara yang memamerkan pemandangan alam yang menakjubkan dan kekayaan warisan budaya daerah tersebut.
1. Pantai Lovina
Pantai Lovina dikenal sebagai kawasan konservasi lumba-lumba liar. Daya tarik wisata yang ditawarkan adalah melihat lumba-lumba ini berenang di lautan. Bila ditempuh dari Bandara Gusti Ngurah Rai, dibutuhkan waktu sekitar 2,5-3 jam dengan jarak tempuh hampir 100 km dengan mobil menuju Lovina. Wisatawan dapat menyewa perahu nelayan atau membeli paket wisata lumba-lumba ini.
Harganya Rp 125 ribu per orang, dan satu perahu dapat mengangkut 10 orang. Selain melihat lumba-lumba, ada juga kegiatan seru lainnya seperti snorkeling, jet ski, shark boat hingga frenzy boat dan kegiatan memancing di Lovina. Demi kenyamanan, disarankan agar pengunjung juga menginap di hotel terdekat karena perahu berangkat pada pagi hari.
2. Pemuteran Tourism Village
Desa Wisata Pemuteran merupakan salah satu destinasi unggulan di Bali Utara yang layak masuk dalam daftar perjalanan Anda. Desa ini menawarkan berbagai aktivitas menarik, mulai dari snorkeling hingga trekking. Salah satu daya tarik utamanya adalah konservasi terumbu karang yang membuat alam bawah laut Pemuteran begitu indah. Bagi para penggemar snorkeling, tempat ini sangat cocok untuk menikmati keindahan alam sambil mempelajari lebih jauh tentang ekosistem terumbu karang.
Selain itu, desa ini juga menjadi rumah bagi Turtle Project, sebuah program pengembangbiakan penyu yang dikelola oleh organisasi lokal dan masyarakat setempat. Telur penyu yang ditemukan oleh nelayan akan dikumpulkan, dierami, dan setelah menetas akan dipelihara hingga berusia 2-3 bulan sebelum dilepaskan ke laut. Jika beruntung, Anda dapat mengikuti kegiatan pelepasan tukik yang merupakan pengalaman unik, meskipun tidak ada jadwal khusus untuk acara ini.
Pantai Pemuteran juga memiliki pasir hitam yang khas. Menikmati sore hari di pantai ini sambil bersantai, ditemani es kelapa muda yang segar, bisa menjadi momen yang menyenangkan setelah bersnorkel. Suasana pantai yang tenang membuatnya cocok untuk bersantai.
Bagi yang kurang tertarik dengan aktivitas bawah laut, trekking ke Bukit Batu Kursi adalah pilihan menarik lainnya. Di puncak bukit ini terdapat Pura Batu Kursi, tempat suci yang menawarkan pemandangan indah. Bukit ini tingginya sekitar 800 meter, dan perjalanan ke puncak melalui jalan setapak dari batu akan memberikan pengalaman trekking yang menantang namun memuaskan.
3. Gerbang Handara
Handara Gate is located on Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Pancasari, Sukasada District, Buleleng Regency. The journey from I Gusti Ngurah Rai Airport to this location takes about four hours.
Gerbang Handara yang ikonik ini telah menjadi salah satu tempat berfoto paling populer di Bali dan sering disebut sebagai “Gerbang Menuju Surga” oleh para wisatawan. Gerbang ini sebenarnya adalah pintu masuk ke Handara Golf & Resort, tempat yang menawarkan pengalaman bermain golf dan penginapan mewah.
Namun, bagi wisatawan yang hanya ingin berfoto di gapura ini, Anda cukup membayar Rp30 ribu untuk sesi foto selama tiga menit. Di akhir pekan, tempat ini biasanya ramai dengan wisatawan yang mengantre untuk berburu foto.
Meski tidak ada jam operasional resmi, pengunjung diperbolehkan mengambil gambar di gerbang ini mulai pagi hingga malam, asalkan kondisi pencahayaannya memadai. Keindahan arsitektur tradisional gerbang ini yang dipadukan dengan latar belakang pegunungan hijau membuat Gerbang Handara menjadi spot foto yang tidak boleh dilewatkan.
4. Desa
Desa Les yang terletak di Kecamatan Tejakula, Buleleng, merupakan salah satu desa wisata di Bali Utara yang menawarkan berbagai aktivitas menarik. Di desa ini, wisatawan dapat menikmati snorkeling, trekking, dan melihat proses penyulingan arak Bali.
Desa Les juga masuk dalam daftar 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Desa ini dikenal kaya akan hasil bumi seperti lontar, aneka buah, dan hasil laut yang melimpah. Tak heran jika Desa Les sudah lama menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara. Namun, berkat perkembangan informasi dan media sosial, kini desa ini juga mulai didatangi wisatawan domestik.
Salah satu pengalaman unik yang bisa didapatkan di Desa Les adalah melihat langsung proses penyulingan arak Bali dan pembuatan gula aren di Dapoer Moela . Di tempat ini, wisatawan bisa melihat kendi-kendi berisi arak yang disiapkan untuk dikonsumsi para tamu. Sebagai bagian dari pengalaman tur, pengunjung diajak untuk mengunjungi tempat penyulingan dan diperkenalkan dengan proses pembuatannya.
Arak Bali yang diproduksi di Desa Les dijual dengan harga Rp150.000 per botol (750 ml), dan harganya akan naik seiring dengan kadar alkoholnya. Gula aren atau juruh juga merupakan oleh-oleh khas Bali yang dijual dengan harga Rp70.000 per botol (600 ml).
Dengan keindahan alamnya, kekayaan budaya dan pengalaman yang unik, Les Village adalah destinasi yang wajib dikunjungi saat menjelajahi Bali Utara.
5. Ulun Danu Beratan Temple
Pura Ulun Danu Beratan merupakan salah satu pura paling ikonik di Bali yang sangat populer di kalangan wisatawan. Terletak di tepi Danau Beratan, Kabupaten Tabanan, pura ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan dikelilingi oleh pegunungan. Dari Ubud, perjalanan menuju lokasi ini memakan waktu sekitar 50 menit.
Daya tarik utama Pura Ulun Danu Beratan adalah keindahan lokasinya yang berada di dataran tinggi. Udara di sini sejuk, bahkan di siang hari, sehingga sangat menyegarkan untuk dikunjungi. Untuk menikmati area pura, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp40.000 pada hari kerja dan Rp50.000 pada akhir pekan.
Secara historis, Pura Ulun Danu Beratan dibangun pada tahun 1634 oleh I Gusti Agung Putu sebagai tempat pemujaan kepada Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Selain sebagai tempat pemujaan, pura ini juga merupakan simbol penghormatan kepada para Dewa yang menjaga keharmonisan air dan alam.
Selain menikmati indahnya pemandangan pura dan danau, ada berbagai aktivitas lain yang bisa dilakukan di sini. Salah satunya adalah mencoba wahana air seperti berkeliling Danau Beratan menggunakan speed boat atau bebek air. Jika ingin pengalaman yang lebih tradisional, Anda juga bisa menyewa perahu dayung.
Dengan perpaduan keindahan alam, nilai sejarah, dan suasana damai, Pura Ulun Danu Beratan menjadi destinasi yang sangat menarik untuk dikunjungi saat berada di Bali.
6. Danau Buyan
Danau Buyan merupakan salah satu danau terbesar di Bali. Terletak di dataran tinggi Bedugul, danau ini dikelilingi oleh hutan lebat dan jajaran bukit, sehingga menciptakan latar belakang yang indah dan menyegarkan.
Kawasan wisata Danau Buyan terletak di Desa Pancasari, tepatnya di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Akses menuju Danau Buyan sangat mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jika wisatawan berangkat dari Denpasar, jaraknya sekitar 57 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Kegiatan menarik yang dapat dilakukan di sini adalah berkemah, memancing, trekking, dan piknik.
7. Banyumala Waterfall
Bali Utara memiliki banyak destinasi air terjun yang indah, salah satunya adalah Air Terjun Banyumala. Air terjun ini terletak di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, dan menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi bagi para pecinta alam.
Perjalanan menuju Air Terjun Banyumala dari Ubud memakan waktu sekitar 2 jam dengan sepeda motor. Namun, jika berangkat dari Pura Ulun Danu Beratan, jaraknya lebih dekat, hanya sekitar 30 menit.
Untuk memasuki area air terjun, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp20.000 per orang. Setelah itu, Anda perlu berjalan kaki selama 15-20 menit melalui jalur trekking. Meski perjalanan ini cukup melelahkan, semua rasa lelah akan terbayar lunas begitu Anda tiba di lokasi.
Air Terjun Banyumala memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan aliran air yang deras dan jernih di antara tebing-tebing yang dipenuhi pepohonan hijau. Suasananya sangat asri dan tenang, menjadikan tempat ini cocok untuk bersantai atau sekadar menikmati keindahan alam.