
Danau Kelimutu sebenarnya adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores . Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan sebutan Danau Tiga Warna karena masing-masing danau memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Meski begitu, warna-warna tersebut selalu berubah seiring berjalannya waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna-warna danau Kelimutu memiliki makna masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu terbagi menjadi tiga bagian yang disesuaikan dengan warna danau. Danau biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat bersemayamnya arwah orang muda yang telah meninggal. Danau merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat bersemayamnya arwah orang yang telah meninggal dan semasa hidupnya selalu berbuat jahat. Sementara danau putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat bersemayamnya arwah orang tua yang telah meninggal.
Warga sekitar Danau Kelimutu percaya bahwa saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesaji kepada arwah orang-orang yang telah meninggal.
Luas keseluruhan Danau Tiga Warna sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 hingga 150 meter.
Setiap tahunnya, Festival Danau Kelimutu diadakan pada tanggal 14 Agustus. Sesuai dengan kepercayaan warga setempat, agenda utama festival ini adalah “Pati ka”. Dalam bahasa setempat, “Pati ka” berarti memberi makan. Pemberian makan ditujukan kepada leluhur Danau Kelimutu dalam bentuk sesaji yang biasanya berupa daging babi atau dalam bahasa setempat disebut “Wawi” dan “Moke”, minuman beralkohol setempat.
Pesan tur tak terlupakan Anda bersama kami di sini , untuk mengagumi danau Kelimutu dan taman nasional Komodo!