
Dengan sejarah Dayak yang mengayau dan animisme, hanya sedikit tempat di bumi yang diliputi oleh mistisisme yang kuat seperti itu. Memang sangat sedikit yang berubah dalam abad terakhir: pertanian berpindah-pindah (tebang-bakar) dan adat istiadat kuno masih dijalankan dan dukun masih memegang kekuasaan di sebagian besar desa, meskipun ada telepon seluler dan TV satelit.
Penginapan keluarga kemungkinan besar akan mencakup tur ke rumah panjang, tempat sekitar tiga puluh keluarga dulu tinggal bersama di bawah satu atap. Saat ini, penduduk desa sering memiliki rumah mereka sendiri yang terpisah, tetapi rumah panjang masih menjadi inti desa, tempat upacara dan perayaan berlangsung dan doa dipanjatkan di altar roh.
Siapakah orang Dayak?
Ada suku Kayan – yang dikenal di Kalimantan Indonesia sebagai Bahau – dan suku Kenyah dan Bidayuh dari Sarawak dan Kalimantan Malaysia; suku Iban (atau ‘Dayak Laut’) dari Sarawak jauh di utara pulau, dan suku Ngaju dari Kalimantan tengah dan selatan. Perkiraan saat ini menyebutkan jumlah orang Dayak Kalimantan hanya sekitar 2 juta orang.
Sistem Kepercayaan Suku Dayak
Yang menyatukan suku Dayak adalah kepercayaan kolektif terhadap Semangat, kekuatan supranatural yang mengatur kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Kekuatan tak kasat mata ini hadir di mana-mana: dari kuku kaki yang terpotong hingga helaian rambut, hingga jejak kaki yang tertinggal di lumpur, pada nama, bayangan, dan bahkan di air tempat manusia atau hewan mandi. Kekuatan ini juga hadir dalam jiwa orang-orang yang telah meninggal – dan mengapa pemujaan leluhur sangat penting bagi budaya Dayak.
Suku Dayak percaya bahwa kepala musuh mereka memiliki kekuatan supranatural khusus yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ritual rumit – mulai dari menjamin panen padi yang sukses hingga menanam fondasi rumah panjang keluarga baru.
Rumah Panjang Suku Dayak
Beberapa tradisi berubah – tetapi yang lain sulit untuk dihilangkan. Di antara tradisi berburu kepala yang sudah lama ada, dan tanpa sengaja memelopori revolusi hijau, masyarakat Dayak adalah kelompok yang sangat mengutamakan komunitas yang mengutamakan keluarga dan kekerabatan di atas segalanya. Hal ini paling jelas terlihat di rumah panjang kayu mereka yang menonjol dan khas – beberapa di antaranya panjangnya lebih dari 150 meter, dibangun di atas tiang-tiang dan sering kali menampung lebih dari 100 keluarga.
Bagaimana Cara Bertemu Suku Dayak?
Ikuti perjalanan menyusuri Sungai Mahakam mengikuti jejak beberapa penjelajah terhebat di dunia – dan temui langsung suku Dayak Benuaq Kalimantan. Berbaringlah di rumah panjang. Saksikan aliran sungai. Sambil menikmati secangkir teh manis, Anda akan bertemu dengan wanita tua Benuaq yang memakai tindik di telinga yang direntangkan dengan cincin emas atau kuningan yang berat. Berbincanglah dengan tetua lainnya melalui seorang penerjemah saat mereka memamerkan tindik di telinga mereka sebagai tanda pertobatan ke agama Kristen. Tato pada wanita muda juga bukan tren sesaat: motif elegan burung eksotis, ular, dan tanaman merupakan tanda kecantikan, keberanian, dan kesabaran di antara suku Benuaq.